| 0 komentar ]

Kata orang, virginitas atau keperawanan bisa dilihat dari bentuk tubuhnya. Wow, apa iya sih ? Mari kita bahas bersama.

Topik seputar virginitas seorang wanita selalu saja jadi topik hangat untuk dibahas karena hal ini bersangkutan dengan kebudayaan kita. Sebelum kita bicara panjang lebar tentang virginitas, ada baiknya kita mencari tahu dulu tentang pengertian virginitas.

Virginitas atau keperawanan dikaitkan dengan utuh atau tidaknya selaput dara (hymen) yang mereka ( cewek) punya. Wanita yang selaput daranya masih utuh bisa dikatakan masih perawan. Sebaliknya kalau nggak utuh dikatakan udah nggak perawan. Pendapat umum cenderung mengaitkan selaput dara yang nggak utuh dengan aktivitas persenggamaan. Berdasrkan anggapan ini, wanita yang selaput daranya udah nggak utuh dianggap pernah melakukan hubungan persenggamaan maka dikatakan nggak perawan lagi. Padahal, belum tentu demikian loh...

Selaput dara itu sendiri adalah selaput tipis di luar liang senggama, ibaratkan seperti tirai pada pintu masuk ruangan. Selaput ini jadi pembatas antara bagian luar dan liang senggama. Ketebalan dan elastisitas selaput ini berbeda pada masing-masing wanita. Sebagian besar wanita punya selaput dara yang elastis dan relatif lebih tahan terhadap desakan suatu benda. Sedangkan yang kurang elastis tentu aja gampang mengalami robekan dengan gerakan-gerakan ekstrim seperti halnya senam yang melibatkan peregangan kaki secara berlebihan. Bisa robek juga kalau terjadi trauma benda keras pada daerah tersebut.

Secara alami, selaput dara memiliki lubang di tengahnya dengan bentuk yang berbeda-beda juga pada masing-masing wanita. Ada yang lubang bulat di tengah, seperti bentuk bintang yang sering kita gambar (strelata), atau bahkan lubang kecil-kecil tapi banyak. Persenggamaan seringkali dianggap bisa merobek bahkan menghilangkan selaput dara tersebut, meski pada kenyataannya nggak sepenuhnya benar. Selaput dara yang elastis nggak akan terlihat robek apalagi hilang meski wanita yang memilikinya melakukan persenggamaan beberapa kali. Persalinan pervaginaan, memang akan merobek dan bahkan menghilangkan sebagian selaput tersebut ( disebut carunculae hymenalis ), tinggal sebagian yang masih melekat pada dinding vagina. Mengingat elastisitas dan bentuk lubang sangat bervariasi, sulit sekali bahkan bagi seorang ahli seperti dokter untuk menentukan apakah seorang gadis pernah melakukan hubungan seks.

Jadi, hubungan seks nggak akan membuat postur tubuh dan lekuk tubuh seseorang berubah. Dengan penjelasan di atas tentu sekarang kamu tahu bahwa lekukan tubuh tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk menilai apakah seorang gadis masih virgin atau tidak. Selapu dara bisa robek karena berbagai sebab seperti olah raga, terjatuh, benturan benda keras, dll. Pada situasi lain, senggama tidak selalu diikuti robekan selaput dara. Jadi apakah kita hanya selalu mendasarkan penilaian kita tentang virginitas berdasarkan atribut fisik ? Tentu terserah pada diri kita masing-masing.

0 komentar

Posting Komentar